SCOUP SAGA SEEDS
Alhamdulillah lepas makan siang kite balik kelas n jumpe lagi dengan
Mr. Gan Teck Hock, spesialist training programme co-course supervisor
Recsam. Berkesempatan menimba ilmu matematika disini rasanya senang
skali. Bukan karena tempatnya berada di luar negeri, tapi karena
kemampuan mengajar para trainernya yang sangat luar biasa dalam mengemas
pembelajaran disamping memang mereka adalah para Doktor yg sangat ahli
dibidangnya. Sejak hari 1 hingga hari ini tak satupun diantara kami yang
terlihat letih ataupun mengantuk. Kami selalu bersemangat dan sangat
antusias mengikuti sesi demi sesi.
Siang ini seperti biasa
pembelajaran dilakukan dengan sistem hands out. Diawali dengan
brainstorming berupa gambar deretan semut yang keluar masuk tas, kami
diminta untuk menghitung total jumlah semut. Pertanyaan ini mengantarkan
kami untuk dapat memahami materi tentang "Exemplary Lesson of
Inquiry-based learning in mathematics".
Tiba2 Mr. Gan membagikan
kami selembar kertas, lalu meminta kami membuat skop. Masing2 kelompok
lalu mendapat 1 kotak yang berisi biji2an (kedelei). Hore!!! Bermain
lagi! Kami mengambil kotakan tersebut dengan girang tak ubahnya anak SD.
Sejenak Mr. Gan memberi contoh cara memainkan game Scoup Saga Seeds
(permainan tradiosional Malaysia/daerah Kelantang). Dengan antusiasnya
kami memainkan game tersebut secara bergantian. Suasana kelaspun menjadi
gaduh. Sesekali terdengar pekik kegirangan disambut tepuk tangan saat
ada teman yang mampu mengambil biji2an sesuai model yang ditentukan
dengan tepat tanpa menyentuh biji2an yang lain 😊😍😍. Namun ada juga yg teriak "aaah... " saat skopnya menyentuh biji2an lain atau ketika biji2annya jatuh kelantai. Game ini menyadarkan kami bahwa inilah model pembelajaran yang
seharusnya kami lakukan di kelas matematika. Suatu desain pembelajaran
dimana model problem-based learning dan inquiry-based lerning (IBL)
include dalam satu kegiatan. Mr. Gan lalu memberikan kami penguatan
tentang level2 IBL yang terdiri dari 4 level.
Permainan lalu
dilanjutkan dengan mengeksplore mainan lego2 (bongkar pasang). Mainan
ini juga menyadarkan saya bahwa ternyata selama ini sebagai guru kami
belum maksimal dalam memanfaatkan media pembelajaran yg ada atau dengan
kata lain masih kurang kreative. Padahal setiap anak SD pasti memiliki
mainan tersebut bahkan setiap sekolah pasti memilikinya.
Lego2
bentuk kubus ternyata sangat bagus digunakan untuk pembelajaran STEM
Matematika. Melalui media ini kita dapat mengasah kemampuan 4C peserta
didik menuju era 4.0 dan 5.0 melalui kemampuan berpikir kritis, kreatif,
mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. Dari contoh2 kegiatan
pembelajaran yang diberikan Mr. Gan melalui praktek langsung, kami dapat
memahami dengan jelas bagaimana membelajarkan matematika dalam STEM.
STEM memiliki ciri khusus yaitu adanya desain/rancangan/prototype
produk yang dibuat (dalam STEM kita sebut Engineering), disamping
penggunaan teknology dalam proses pembuatan desain tersebut. Itulah
sebabnya dalam kajian STEM include didalamnya Projek-based learning
(PjBL).
Keseriusan kami mengikuti prmbelajaran hari ini membuat
kami lupa bahwa waktu telah menunjukkan akhir pertemuan (pukul 5 sore).
Kamipun mengucap salam dengan memberi jempol terbaik for Mr. Gan. Thank
You, Sir untuk ilmunya hari ini. Semoga kedepannya kami mampu
menerapkan dan mendiseminasikan ilmu ini bagi orang lain. Tetap
semangat.
#go to the best teacher#guru agen pendidikan#IndonesiaMaju
Kereennnnnn..... Semoga ilmunya bisa tersalurkan ketika sampe di tanah air tercinta
BalasHapus