NASI KOMPLIT, MUSUH COVID-19

Nasi Komplit

Sekilas menu nasi komplit terlihat biasa saja. Tentunya menu ini sangat akrab dengan keseharian kita, yang notabene sibuk kerja sehingga memilih menu ini saat makan siang sebagai pengganjal perut.

Menu yang terdiri dari semangkuk nasi, 1 potong ayam goreng, 1/2 butir telur rebus/goreng, sayur gudeg secukupnya, lalapan plus gorengan tempe tahu lengkap dengan sambalnya sangat menggugah selera untuk makan. Tak jarang menu ini menjadi pilihan banyak orang karena lengkap dan harganya murah. Seporsi nasi lengkap dibandrol dengan harga berkisar antara 10 s/d 20 ribu saja. Tentunya bagi golongan ekonomi menengah ke atas harga ini sangat bersahabat.

Tidaklah demikian halnya bagi sebagian masyarakat kita yang hidup di bawah garis kemiskinan. Menu nasi komplit hanyalah sekedar impian bagi mereka. Apalagi ditengah merebaknya wabah Covid-19, jangankan bermimpi mendapatkan nasi komplit, membayangkan mendapat nasi sisa saja mereka sudah sangat bersyukur.

Terdengar sangat miris sekali. Saat pemerintah mulai memberlakukan kebijakan lockdown, banyak keluarga, teman, atau tetangga kita tidak punya apapun. Sementara kita sibuk menyiapan peralatan tempur selama 2 pekan dengan cara memenuhi isi kulkas kita dengan berbagai bahan makanan Intinya, kita harus makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh kita kuat sehingga tak mudah diserang corona virus. Jika sebelumnya kita lebih sering memilih jajan di luar, maka sekarang kita terpaksa harus menyiapkannya sendiri.

Bagaimana dengan pilihan nasi komplit yang sering kita beli di warung makan pinggir jalan, di rumah-rumah makan besar atau di mall? Apakah kita berhenti mengonsumsinya? Tentu tidak. Menu nasi komplit adalah menu sederhana, yang bisa kita buat sendiri di rumah. Siapapun bisa membuatnya, tidak harus emak-emak. Kaum bapak, anak gadis, anak laki, semuanya tentu bisa membuat menu ini. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak makan nasi komplit. Nasi komplit sederhana, bergizi, mudah membuatnya, dan mampu mengusir Covid-19.